MAKALAH



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Kota Bandung  merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Barat yang mempunyai banyak banyak keunikan baik dari segi budaya maupun sosialnya, makalah tentang profil kota Bandung diharapkan untuk menambah wawasan pengetahuan yang lebih banyak. Selama ini siswa hanya mendapat pengetahuan dari sekolah, dan banyak dari siswa yang tidak mengerti tentang sesuatu yang terdapat di Bandung tersebut . Bisa kita  ambil contoh, siswa yang hanya mendapatkan pelajaran sejarah tapi itu hanya dari guru namun mereka belum tahu tentang
Bandung lebih dalam lagi terutama profilnya ,  dengan penulisan makalah tentang  profil daerah  Bandung  yang khsususnya merupakan kota sejarah akan lebih menambah pengetahuan siswa.

B.     Identifikasi Masalah
Profil  Kepala Daerah daerah Bandung, Keadaan wilayah  dan letak geografis , keadaan penduduk, keadaan sosial ekonomi dan ciri has yang menjadi andalan daerah  untuk menambah pengetahuan siswa.

C.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Profil  Kepala Daerah daerah Bandung   ?
2.      Bagaimana Keadaan wilayah  dan letak geografis daerah Bandung  ?
3.      Bagaimana keadaan penduduk daerah Bandung   ?
4.      Bagaimana keadaan sosial ekonomi daerah Bandung   ?

D.    Tujuan Penulisan
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa mengenai profil daerah Bandung dan Keadaan wilayah  dan letak geografis , keadaan penduduk, keadaan sosial ekonomi dan ciri has yang menjadi andalan daerah. 

E.     Manfaat Penulisan
1.      Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
2.      Mengenalkan siswa dengan kota Bandung dari berbagai aspek

F.     Metode Penulisan
1.      Studi Pustaka yaitu penulis mengambil data-data dari buku yang masih ada hubungannya dengan topic permasalahan.
2.      Mencari data dari dokumen-dokumen untuk mendapatkan informasi tentang Profil daerah Bandung.


BAB II
PEMBAHASAN


A.    Profil Kepala Daerah dan wilayahnya
1.      Profil Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Bandung
Profil Bupati Kabupaten Bandung

Nama
 :
H.Dadang M Naser
Tempat/Tanggal Lahir
 :
Bandung, 24 Juli 1961
Pendidikan
 :
S-2 Ilmu Politik
Riwayat Pendidikan
 :
  1. SD Negeri Ciparay  III Tahun 1974
  2. SMP Tunas Baru Tahun 1977
  3. SMAN XI Tahun 1981
  4. S1 Hukum Uninus Tahun 1987
  5. S1 Ilmu Pemerintahan Unjani  Tahun 1987
  6. S2 Ilmu Politik Unpad Tahun 2003
Riwayat Organisasi
 :
  1. Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung
  2. Ketua PD Kosgoro 1957 Kabupaten Bandung
  3. Ketua Karang Taruna Kabupaten Bandung
  4. Ketua MPI Kabupaten Bandung
  5. Ketua MPW Kabupaten Bandung
  6. Wakil Ketua KONI Kabupaten Bandung
  7. Wakil Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Bandung
  8. Wakil Ketua IPHI Kabupaten Bandung
  9. Dewan Penasehat FKPPI Kabupaten Bandung 
  10. Dewan Penasehat PPM Kabupaten Bandung
  11. Dewan Penasehat SOKSI Kabupaten Bandung
  12. Wakil Sekretaris DPD AMPI Jawa Barat
  13. Dewan Penasehat AMS Kabupaten Bandung
Riwayat Politik
 :
  1. Anggota DPRD  Kabupaten Bandung
  2. Anggota DPRD Jawa Barat (2004-2009/2009-2014)
Riwayat Pekerjaan 
 :
  1. Guru Honorer SMA
  2. Ketua Unit KUD Ciparay
  3. Assisten manajer MM Tex
  4. Manager Umum PT. Sumpu Bandung
Profil Wakil Bupati Kabupaten Bandung

 Nama
 :
H. Deden Rukman Rumaji
 Tempat/Tanggal Lahir
 :
Bandung, 2 Pebruari 1964
 Pendidikan
 :
S-2
 Riwayat Pendidikan
 :
  1. SD Negeri  Simpang Regol Tahun 1976
  2. SMP Swadaya Tahun 1980
  3. SMA Daya Siswa Tahun 1983
4.      S1 Hukum Uninus Tahun 1987
  1. S1 STIA Bagasasi Tahun 1999
  2. S2 Unpas Tahun 2009
 Riwayat Organisasi
 :
1.      Ketua DPD PAN Kota Bandung
  1. Ketua DKTK Kota Bandung
  2. Dewan Penasehat KNPI Kota Bandung
  3. Dewan Penasehat Aspekindo Kota Bandung
  4. Dewan Penasehat Kadin Kota Bandung
  5. Sekretaris AMS Kota Bandung
  6. Wakil Sekretaris PPM Kota Bandung
  7. Ketua IRM Kota Bandung
 Riwayat Politik
 :
  1. Anggota DPRD Kota Bandung 2004-2009
 Riwayat Pekerjaan 
 :
  1. Direktur CV Trikana
  2. Komisaris PT Alam Mulya Plantation
  3. Komisaris PT Sunrise Regency

2.      Peta Wilayah Daerah
 

















B.     Keadaan Wilayah dan Letak Geografis
1.      Keadaan Wilayah
Kota Bandung (kotamadya) adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota Bandung secara geografis terletak antara 107 Bujur Timur and 6 55 Lintang Selatan. Wilayah Kota Bandung sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung. Luas wilayah Kota Bandung 167,45 km2 dan terbagi menjadi dua puluh enam kecamatan.
Kegiatan perdagangan, hotel dan restoran, menjadi sandaran struktur ekonomi kota. Kegiatan perdagangan yang memberi andil terbesar bagi perputaran ekonomi kota ini ditunjang oleh 47 lokasi pasar tradisional dan 23 pertokoan di 16 kecamatan.
Selain perdagangan, industri pengolahan menjadi andalan kedua yang menghasilkan. Hasil utama kegiatan industri ini adalah tekstil dan pakaian jadi. Selain dipasarkan melalui factory outlet yang marak di seluruh penjuru Kota Bandung, Produk ini menjadi salah astu komoditas ekspor unggulan. Produk lain yang diekspor adalah alat elektronika seperti kotak amplifier, trafo, dan parabola yang dibuat di gang-gang sempit wilayah Kebongedang.
Terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata. Predikat sebagai pusat kegiatan kebudayaan dan pariwisata disandang karena kota ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Objek wisat yang ditawarkan terdiri dari wisata belanja, wisata hiburan, dan wisata budaya.
Untuk sektor transportasi, Kota Bandung memiliki sebuah bandara internasional, yaitu Bandara Husein Sastranegara yang menghubungkan Bandung dengan kota-kota lainnya di Indonesia dan juga Kuala Lumpur di Malaysia. Bandung juga mempunyai dua stasiun kereta api, yaitu Stasiun Bandung yang setiap harinya melayani rute Bandung-Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang untuk kelas Bisnis dan Eksekutif dan Stasiun Kiaracondong untuk Kelas Ekonomi. Prasarana jalan di kota Bandung, antara lain, Jembatan Pasupati yang menghubungkan bagian utara dan timur Kota Bandung.
    Pada tahun 1990 kota Bandung menjadi salah satu kota paling aman di dunia berdasarkan survei majalah Time. Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada jaman dulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana. Selain itu Bandung dahulunya disebut juga dengan Parijs van Java karena keindahannya. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Dan pada tahun 2007, British Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.
2.      Letak Geografis
Bandung terletak pada koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, dengan demikian, sebagai ibu kota provinsi, Bandung mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya.
Kota Bandung terletak pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level), dengan di daerah utara pada umumnya lebih tinggi daripada di bagian selatan. Ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 msl, sedangkan di bagian selatan adalah ±675 msl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga Bandung merupakan suatu cekungan (Bandung Basin).
Melalui Kota Bandung mengalir sungai utama seperti Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum serta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum, dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir.

C.    Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk yang tinggal di Bandung Raya (Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota Cimahi) sebanyak 8.670.501 Jiwa atau 18% dari total penduduk Jawa Barat, artinya hampir seperlima penduduk Jawa Barat tinggal di Bandung Raya/Ibu Kota Provinsi. Kalau di jumlahkan penduduk yang tinggal di penyangga Ibu Kota dan Bandung Raya, maka didapat jumlah penduduk di kedua daerah tersebut sebanyak 20.601.492 Jiwa atau 44% dari total jumlah penduduk Jawa Barat. Terlihat bahwa hampir separuh penduduk Jawa Barat tinggal di kedua daerah tersebut.

D.    Keadaan Sosial Ekonomi
Kota Bandung dapat dikatakan pusat aktivitas perekonomian Jawa Barat. Kondisi ini menyebabkan Kota Bandung menjadi magnet penarik bagi kota-kota disekitarnya. Kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Bandung telah menyatu dan relatif sulit untuk dapat dibedakan secara jelas dengan masyarakat daerah tetangga. Selain itu, pasca dibukanya akses jalan tol langsung menuju Kota Jakarta, Kota Bandung telah menjadi salah satu tujuan wisata favorit warga Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) khususnya di masa akhir pekan. Hal ini berdampak semakin besarnya permintaan khususnya barang konsumsi dan jasa di Kota Bandung yang memiliki dampak positif terhadap perkembangan ekonomi Kota Bandung.
Karena itu, analisis ekonomi Kota Bandung akan berkaitan erat dengan perkembangan daerah sekitarnya (Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung) serta Kota Jakarta. Bahkan kegiatan ekonomi masyarakat Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung sudah sedemikian menyatu, khususnya yang tinggal berdekatan dengan perbatasan kota. Kondisi ini dicirikan oleh penduduk yang dalam pergerakannya cenderung memusat ke Kota Bandung baik untuk kegiatan ekonomi dan sosial. Karena itu, sebenarnya memisahkan secara administratif untuk kegiatan ekonomi Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung relatif sulit karena keduanya secara empiris saling berkaitan yang melebur (aglomerasi) dalam kesatuan daerah Bandung Metropolitan.

Gambar 1. Kontribusi Kegiatan Ekonomi Kota Bandung
dan Sekitarnya terhadap Ekonomi Jawa Barat
Kawasan Bandung Metropolitan memiliki peranan yang signifikan dalam perekonomian Jawa Barat. Kawasan Bandung Metropolitan memberikan kontribusi sebesar 21% dari total PDB Jawa Barat, dimana Kota Bandung sendiri memiliki kontribusi terbesar yakni 10,03% dari perekonomian Jawa Barat. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung juga tergolong tinggi, atau di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan bahkan nasional. Pada tahun 2006 tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Bandung mencapai 7,83% dan diperkirakan pada tahun 2007 mencapai 8,24%. Tingkat pertumbuhan yang tinggi tersebut menunjukkan bahwa Kota Bandung adalah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang penting di Jawa Barat maupun di Indonesia.
Perbandingan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung dan Jawa Barat tahun 2004-2007 (%)






Nilai PDRB Kota Bandung pada tahun 2007 adalah sebesar Rp.51,3 trilyun dengan tingkat PDRB per kapita sebesar Rp.22.640.000,-. Tingkat pendapatan perkapita ini tergolong tinggi bila dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Aktivitas ekonomi Kota Bandung, sebagian besar bersumber dari dari sektor perdagangan, hotel dan restoran yang memberikan kontribusi sekitar 36,4% dari seluruh kegiatan ekonomi di Kota Bandung, disusul oleh sektor industri pengolahan sekitar 29,8%. Sektor pengangkutan dan komunikasi memberikan kontribusi sekitar 10,8% demikian juga dengan sektor jasa-jasa. Pembentukan investasi di Kota Bandung pada tahun 2007 mencapai Rp.5,4 trilyun, meningkat dari tahun sebelumnya Rp.4,2 trilyun.
Sebagai pusat perekonomian Jawa Barat dan sekaligus sebagai kota tujuan wisata dan pendidikan, aktivitas ketenagakerjaan di Kota Bandung pada umumnya adalah pada sektor jasa dan perdagangan. Pada tahun 2007, 36,7% penduduk Kota Bandung bekerja pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sebanyak 24,9% tenaga kerja Kota Bogor bekerja di sektor jasa yang meliputi jasa pemerintahan umum dan swasta. Walaupun menyerap tenaga kerja dalam jumlah terbesar, namun bila dibandingkan dengan jumlah produksi ekonomi, maka produktivitas tenaga kerja di sektor jasa-jasa jauh lebih rendah dibandingkan sektor lainya. Kondisi ini menunjukkan pekerja sektor jasa yang di dalamnya meliputi jasa pemerintahan umum dan sosial kemasyarakatan relatif mendapat tingkat pendapatan atau kesejahteraan yang relatif rendah atau distribusi pendapatan di sektor ini tidak merata. Selain itu ada kemungkinan sektor jasa-jasa menampung banyak tenaga kerja kurang produktif, sehingga ada potensi pengangguran semu cukup besar pada sektor ini.

E.     Ciri Khas Yang Menjadi Andalan Daerah
1.      Tempat Wisata
a.       Gunung Tangkuban Perahu
Gunung Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di ProvinsiJawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfurbelerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17 oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari.
Cihampelas Walk atau Ciwalk adalah tempat untuk berbelanja dan banyak orang yang merekomendasikannya di kota bandung. Walaupun bukan satu satunya tempat untuk berbelanja yang besar yang mengusung tema taman bunga, akan tetapi ciwalk memiliki sensasi yang sangat berbeda jika di bandingkan dengan tempat belanja yang lainnya. Pengunjung yang datang ke Ciwalk akan merasakan suasana belanja seperti sedang berada di alam terbuka, bukan itu saja, Ciwalk juga memiliki tema shopping for fun dan sangat menyenangkan


c.       Curug Dago
Curug Dago terletak di ketinggian kurang lebih 800 meter diatas permukaan laut. Berketinggian lebih dari 30 meter. Di sini selain pengunjung dapat menikmati panorama alam dan keindahan di sekitar curug, wisatawan juga dapat melacak jejak-jejak dari bekas Kerajaan Thailand. Tidak jauh dari lokasi air terjun ada dua buah prasasti yang sarat dengan nilai sejarah peninggalan tahun 1818 M. 
d.      Kawah Putih
Kawah putih letaknya di kawasan Gunung Patuha, gunung yang ada di Jawa Barat. Ketinggian dari gunung ini sekitar 2.386 meter. Kawah dari Gunung Patuha ini menjadi objek wisata yang cukup menarik dan indah dan memiliki nama Kawah Putih. Kawah ini akan memberikan para pengunjung pengalaman berbeda. Pengunjung akan merasa seolah sedang berada di salju karena tanahnya yang putih dan tampak seperti hamparan salju. Kawah yang luas dengan air yang berwarna hijau agak kebiruan dapat membuat seolah sedang berada di pantai. Pohon-pohon yang yang ada di kawasan ini sebagian besar sudah tinggal batangnya dan sudah kering dapat menciptakan suasana yang berbeda. Di kawasan ini juga terdapat batu-batu besar yang indah.

2.      Makanan Khas
a.       Pis Cok alias Pisang Coklat.
Makanan unik ini berbahan dasar sangat sederhana, yaitu buah pisang dan coklat batangan yang dicairkan. Rasa manis buah pisang ditambah dengan rasa manis coklat cair yang khas disatukan menjadi sebuah makanan ringan yang disukai berbagai kalangan.
b.      Colenak. Colenak yang merupakan singkatan dari “dicocol enak” ini adalah makanan khas Bandung yang masih bertahan hingga sekarang. Terbuat dari peuyeum (tape) yang dibakar kemudian disajikan dengan saus yang terbuat dari parutan kelapa dan gula merah.
c.       Cimol. Merupakan singkatan dari “Aci digemol” yaitu tepung kanji yang dibuat bulat-bulat. Cara membuatnya sangat mudah yaitu adonan tepung kanji yang sudah dibulat-bulat kemudian digoreng. Biasanya Cimol dimakan dengan bumbu-bumbu tambahan (istilahnya semacam seasoning). Kalau digigit rasanya kenyal-kenyal dan paling enak dimakan ketika masih hangat.
d.      Gehu Hot Jeletot. GeHu (Toge dan Tahu) Hot Jeletot adalah variasi dari tahu goreng biasa. Tahu goreng ini digoreng dengan balutan tepung dan diisi dengan toge dan irisan wortel. Yang menarik adalah rasanya yang super pedas
e.       Siomay Bandung. Baso Tahu Siomay biasanya dijual oleh pedagang keliling menggunakan gerobak. Satu porsinya terdiri dari siomay, tahu, kentang, kol, pare dan diberi bumbu kacang, saus cabe dan kecap. Siomay sendiri berbahan dasar ikan tenggiri.
f.       Nasi Tutug Oncom (TO), adalah makanan yang dibuat dari nasi yang diaduk dengan oncom goreng atau bakar. Uniknya, pada campuran nasi oncom tersebut ditambahkan kerupuk aci (tapioka) yang sudah diremas-remas. Nasi Tutug Oncom ini lebih nikmat bila dimakan dalam keadaan hangat.
g.      Tahu Lembang, adalah makanan khas Bandung yang berbeda dengan tahu lainnya karena tahu Lembang ini menggunakan bahan dasar susu sapi. Karena menggunakan susu, rasanya menjadi gurih dan lembut dibandingkan dengan jenis tahu yang lainnya.
h.      Mie Kocok. Mie kocok adalah salah satu jajanan khas Bandung.  Perbedaan mendasar antara mie baso/ayam dan mie kocok adalah kuah yang dipakai, untuk mie baso/mie ayam biasanya menggunakan kuah kaldu yang encer dan bahan untuk kaldunya bisa digunakan ayam atau sapi, sementara untuk mie kocok kaldu yang digunakan cukup kental dan dibuat menggunakan tulang dan daging sapi, Kemudian ditambahkan sayur toge serta potongan daging kaki sapi yang empuk dan kenyal.




BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Bupati Kabupaten Bandung bernama H.Dadang M Naser dan wakilnya bernama H. Deden Rukman Rumaji . Kota Bandung Terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata. Predikat sebagai pusat kegiatan kebudayaan dan pariwisata disandang karena kota ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Objek wisat yang ditawarkan terdiri dari wisata belanja, wisata hiburan, dan wisata budaya.
Bandung terletak pada koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat.
Jumlah penduduk yang tinggal di Bandung Raya (Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota Cimahi) sebanyak 8.670.501 Jiwa atau 18% dari total penduduk Jawa Barat
Kota Bandung secara otonomi daerah sudah dapat mengelola APD pemerintahan sendiri dengan memanfaatkan sumber daya alam dan dan pariwisata sebagai pendapatan daerah selain pajak daerah. Diantara contoh tempat wisata tyang menjadi andalan diantaranya gunung tangkuban prahu, Cihampleas Walk, Curug Dago ddan lainnya. Selain itu yang menjadi khas makanan yang cukup unik dan terkenal di Bandung diantaranya siomay, nasi tutug oncom, cimol dan lainya.

B.     Saran
Dengan adanya otonomi daerah diharapkan kota Bandung dapat mengoptimalisasikan daerahnya sebagai sumber devisa bagi daerah untuk memajukan daerahnya sendiri khususnya umumnya Indonesia.



DAFTAR PUSTAKA

http:// /Kabupaten Bandung - Wikipedia bahasa =.html:  Halaman ini terakhir diubah pada 23.58, 7 September 2013
http://www.tripadvisor.co.id/Attraction_Review-g297704-d1010804-Reviews-Tangkuban_Perahu-Bandung_West_Java_Java.html.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar